Corak Batik Khas Purworejo
Purworejo telah
mempunyai corak khas batik kontemporer yang oleh KelikSumrahadi (Selagi
menjabat Bupati) diberi nama Adi Purwo. Bahkan pertengahanJanuari 2009
lalu Adi Purwo resmi diluncurkan sebagai produk asli Purworejo.

Yang membedakan
motif Adi Purwo dengan batik lainnya ialah pada ragamhiasnya. Pada batik
tradisonal, dikenal dengan motif Melati secontong, LungKenongo, Nam
Kepang, Laras Driyo, Pisang Bali, Limaran, Lung Semongko, BuntalKampuh,
Menyan Kobar, Desa Sidoluhur, Sidomukti, Leler Mengeng, Parang Kawungdan
masih banyak corak dengan kekhasan masing-masing. Sedangkan pada batik
AdiPurwo, ragam gambar sebagai motifnya terdiri atas gula kelapa, padi,
manggis dandurian, empon-epoon, kambing PE, klanting dan kue clorot,
modang.
ASAL MULA BATIK KHAS PURWOREJO
Ide tersebut
diperoleh saat dirinya mengikuti lomba Karya Batik Nusantara tingkat
nasional yang diselenggarakan di Balai Batik Yogyakarta. Saat itu
dirinya mengangkat tema Tradisi dan Modernitas Menuju Identias. Ia
menampilkan batik bermotif potensi Purworejo...yang ternyata mempunyai
daya tarik tersendiri bagi dewan juri. Terbukti mampu masuk 20 besar
dari 200 peserta.
Motif Adi Purwo
adalah batik kontemporer. Motif ini menggambarkan kondisi dan potensi
yang ada di Purworejo. Potensi seni dan budaya ditampilkan dalamgambar
penari dolalak dan Bedug Pendowo. Potensi pertanian dan perkebunan
berupa manggis, durian dan empon-empon. Potensi peternakan berupa
kambing peranakan Ettawa. Potensi industri rakyat berupa makanan
klanting, kue clorot, gulakelapa, Kain yang dipakai jenis primisima,
dengan pewarnaan hitam, coklat, kuning,hijau dan merah.


PENGEMBANGAN BATIK TULIS
Pengembangan batik tulis menrupakan turun temurun dari nenek, namun
serius mengembangkan sejak tahun 2006. Waktu itu saya membuat kelompok
pengrajin laras ndriyo .
Laras
ndriyo yang terdiri dari Desa Sumber Agung yang berjumlah kurang lebih
ada sepuluh orang , dan di desa lainnya yaitu Desa Grabag, Rejo Sari,
Baku Rejo, danKudu kulon.
Batik
tulis juga dipajang di suatu tempat yaitu letaknya di pinggir alun-alun
purworejo yang terdapat aneka kerajinan khas Purworejo di pamerkan dan
di jual dan sering di tunjukan dipameran-pameran. Batik tulis sering di
beli oleh luar kotapurworejo misal dari Jakarta, Bandung, Semarang karna
mereka mencari keaslian motif batik tersebut dan mereka juga memesan
motif batik yang sesuai dan ukuran baju untuk mereka.
Dalam
mengerjakan 1 lembar kain memerlukan proses yang sangat lama apa bila
motifnya semakin rumit sehingga memakan waktu yang cukup lama, untuk
mewarnai kain yang telah di batik tersebut akan di beri warna jika sudah
terkumpul banyak hasil batikan.
Harga
dari batik tulis tersebut lumayan mahal per kain bisa di jual hingga
275.000 rupiah dan yang paling mahal 500.000.000 rupiah itu untuk bahan /
batik tulis yang menggunakan bahan pewarna sintetis sedangkan yang
memesan menggunakan warna alami yang bahan lebih halus dan dingin bila
dipakai harga pun semakinmahal. Namun bila batik tulis tersebut dipakai
sebagai tolak ukur seni harga itu terbilang murah.
Motif Batik Yang Diproduksi Di Kabupaten Purworejo
1.Lung Semongko. diproduksi pengrajin Desa Banyuurip. Siapa penciptanya, juga belum diketahui.
2.Mlati
Secontong. Merupakan Motif batik tradisional dari wilayah Kecamatan
Grabag. Menggunakan perpaduan ragam hias bunga dan capung , dibuat
corak tirtotejo. Kain yang dipakai jenis primisima dicelup warna sogan
coklat hitam dan putih.
3.Parang.
Merupakan motif dari daerah Keraton Surakarta. Biasa dipakai sebagai
ageman leluhur. Hanya boleh dipakai oleh raja dan sentana dalem saja.
banyak dikerjaan oleh pengrajin Kecamatan Bayan. Kebayakan motif parang
dengan warna sogan coklat hitam dan putih.






0 komentar:
Posting Komentar